di kala pagi yg hening, di saat hembusan angin dari alatan yg usang yg tak pernah jemu-jemu mendinginkan suasana, berselimut sekujur tubuh menantikan saat munculnya mentari..mengharapkan kedinginan ini secepatnya berlalu pergi...tetapi, sepertinya masa tidak seramah dan semesra yg disangka....saat yg dinanti seolah-olah hanya khayalan...imaginasi yg terlalu sukar untuk digapai....alangkah bahagianya jika alam khayalan menjadi nyata..pastinya kedinginan ini hanya sekadar mimpi..berlalu bersama hangatnya mentari...
kadangkala, mengharapkan mentari hanyalah alasan..sedangkan sekujur tubuh itu punya selimut untuk menghilangkan kedinginan..juga punya suis untuk mematikan alatan yg menjana kedinginan itu...tetapi mentari juga yg dinanti...tanpanya seolah-olah kehidupan tidak dapat diteruskan...alangkah ruginya diri sekujur tubuh itu..mengharapkan mentari yg kemunculannya tidak menentu...penantian yg tidak pasti..walaupun kewujudannya pasti, tetapi kemunculannya tidak...alangkah baiknya jika penantian itu diganti dengan tindakan...masa tidak terbuang, kedinginan hilang...
sekujur tubuh itu terlalu setia menanti sang mentari...hinggakan selimut yg sentiasa menemani di saat tiadanya mentari seolah-olah tak bererti...pengorbanannya menghangatkan sekujur tubuh itu seperti tiada harganya...mungkinkah kabus yg terhasil dari kedinginan mengaburi pandangan sekujur tubuh itu..?? atau mungkinkah kerana harapannya pada mentari yg tidak pernah pudar..??
No comments:
Post a Comment